Tuesday, December 3, 2013

Setipis 2 lembar CV


Hari ini kepala gue manggut manggut dan mata gue berbinar. Lidah gue pun bergesekan diantara bibir seksual gue, sehingga menimbulkan suara “ckckck”. Semua itu menandakan kalau gue lagi kagum dan seolah berkata “Gila, kok mereka keren ya. Gimana bisa ada pemuda kaya mereka ?”

--------------

Sekolah di Sekolah Dasar dipinggiran Jakarta Utara, masuk ke SMP favorite ke 2 di Jakarta Utara, lulus lalu masuk ke SMA favorite ke 2 di Jakarta Utara. Pernah beberapa kali mengikuti organisasi sekolah dan beberapa kegiatan lainnya. Pernah juga beberapa kali masuk ranking 5 besar di kelas. Gue rasa, gue dulu sosok yang aktif berorganisasi dan punya banyak ambisi. Tapi, sepertinya semua itu hilang selepas gue lulus dari SMA. Gue ngerasa kecewa dengan sistem Ujian Nasional, Ujian Nasional adalah ujian paling busuk yang pernah ada.

Selepas lulus SMA, gue jadi sosok yang engga punya semangat hidup. Ngelakuin segala hal dengan aman dan biasa. Gue pun mulai merasa jenuh dan lelah untuk ikut organisasi apapun bentuknya. Saat itu gue ngerasa jadi sosok yang putus asa. MADESU.

Setelah ikut 5 kali ujian masuk perguruan tinggi negeri, akhirnya gue pun lulus dan terdaftar sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta. 5 kali ? IYA 5 KALI !!!

Gue lalui masa perkuliahan gue dengan “secukupnya”. Belajar secukupnya, bergaul secukupnya, dan pacaran ? pacaran juga secukupnya. Engga ada yang istimewa, IP gue tiap semester 3,... sekian. Ya, cukup lah untuk bernapas lega karena engga kekurangan SKS. Tapi, kalau soal impian dan tujuan hidup gue ngerasa belum lega. Semua masih mengambang, melayang, dan terbang tanpa tujuan.

“Waktu dapat mengubah segalanya, aku, kamu, atau mungkin kita” OcehanJuno

Gue selalu percaya sama hal itu. Tapi, akan seburuk apa atau sebaik apa waktu mengubah gue. Gue engga pernah tau. Sebelum waktu benar-benar merubah gue menjadi sosok yang buruk. Maka, gue mencoba mencari apa yang gue “Cintai”, apa impian gue, dan apa tujuan hidup gue. Kesadaran itu muncul ketika gue mulai masuk semester ke 4.

Kesadaran itu juga makin muncul ketika gue membaca profil para pengajar muda angkatan 7. Inilah mereka, para pemuda-pemudi pilihan. Para pemuda-pemudi dengan segudang prestasi dan pengalaman. Para pemuda-pemudi yang rela mengabdikan 1 tahun mereka untuk mengajar dipelosok Indonesia. Ya, Indonesia. Tanah air kita.

Kalau belum tahu pengajar muda, kunjungin link ini >>> www.indonesiamengajar.org

Membaca profil mereka membuat gue jadi sadar. Kalau hidup gue selama 21 tahun ini masih belum melakukan banyak hal. Bahkan, untuk diri sendiri pun masih banyak hal yang belum gue lakuin. Sejak saat itu juga gue berjanji sama diri gue. Kalau di waktu gue yang selanjutnya, gue akan terus memperbaiki diri dan mewujudkan segala impian gue. Semoga hidup gue engga setipis 2 lembar CV dan bisa "Bahagia."



Bagaimana dengan kalian ?

Juno

No comments :

Post a Comment