Hari
ini kepala gue manggut manggut dan mata gue berbinar. Lidah gue pun bergesekan diantara
bibir seksual gue, sehingga menimbulkan suara “ckckck”. Semua itu menandakan
kalau gue lagi kagum dan seolah berkata “Gila, kok mereka keren ya. Gimana bisa
ada pemuda kaya mereka ?”
--------------
Sekolah
di Sekolah Dasar dipinggiran Jakarta Utara, masuk ke SMP favorite ke 2 di
Jakarta Utara, lulus lalu masuk ke SMA favorite ke 2 di Jakarta Utara. Pernah
beberapa kali mengikuti organisasi sekolah dan beberapa kegiatan lainnya.
Pernah juga beberapa kali masuk ranking 5 besar di kelas. Gue rasa, gue dulu
sosok yang aktif berorganisasi dan punya banyak ambisi. Tapi, sepertinya semua
itu hilang selepas gue lulus dari SMA. Gue ngerasa kecewa dengan sistem Ujian
Nasional, Ujian Nasional adalah ujian paling busuk yang pernah ada.
Selepas
lulus SMA, gue jadi sosok yang engga punya semangat hidup. Ngelakuin
segala hal dengan aman dan biasa. Gue pun mulai merasa jenuh dan lelah untuk ikut
organisasi apapun bentuknya. Saat itu gue ngerasa jadi sosok yang putus asa.
MADESU.
Setelah
ikut 5 kali ujian masuk perguruan tinggi negeri, akhirnya gue pun lulus dan
terdaftar sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta. 5
kali ? IYA 5 KALI !!!
Gue
lalui masa perkuliahan gue dengan “secukupnya”. Belajar secukupnya, bergaul
secukupnya, dan pacaran ? pacaran juga
secukupnya. Engga ada yang istimewa, IP gue tiap semester 3,... sekian. Ya,
cukup lah untuk bernapas lega karena engga kekurangan SKS. Tapi, kalau soal
impian dan tujuan hidup gue ngerasa belum lega. Semua masih mengambang,
melayang, dan terbang tanpa tujuan.
“Waktu dapat mengubah segalanya,
aku, kamu, atau mungkin kita” OcehanJuno
Gue
selalu percaya sama hal itu. Tapi, akan seburuk apa atau sebaik apa waktu
mengubah gue. Gue engga pernah tau. Sebelum waktu benar-benar merubah gue
menjadi sosok yang buruk. Maka, gue mencoba mencari apa yang gue “Cintai”, apa
impian gue, dan apa tujuan hidup gue. Kesadaran itu muncul ketika gue mulai
masuk semester ke 4.
Kesadaran
itu juga makin muncul ketika gue membaca profil para pengajar muda angkatan 7.
Inilah mereka, para pemuda-pemudi pilihan. Para pemuda-pemudi dengan segudang
prestasi dan pengalaman. Para pemuda-pemudi yang rela mengabdikan 1 tahun
mereka untuk mengajar dipelosok Indonesia. Ya, Indonesia. Tanah air kita.
Kalau
belum tahu pengajar muda, kunjungin link ini >>> www.indonesiamengajar.org
Membaca
profil mereka membuat gue jadi sadar. Kalau hidup gue selama 21 tahun ini masih
belum melakukan banyak hal. Bahkan, untuk diri sendiri pun masih banyak hal
yang belum gue lakuin. Sejak saat itu juga gue berjanji sama diri gue. Kalau di
waktu gue yang selanjutnya, gue akan terus memperbaiki diri dan mewujudkan
segala impian gue. Semoga hidup gue engga setipis 2 lembar CV dan bisa "Bahagia."
Bagaimana
dengan kalian ?
Juno
No comments :
Post a Comment