Sunday, December 13, 2015

Quotecember

Tulisan ini harusnya sudah gue posting tadi malam. Tapi, karena kuota engga mencukupi jadi gue posting hari ini.

Inilah dia Quotecember.

12 November 2015, Gue memulai perjalanan ini. Saat itu gue bosan dan tidak tahu ingin kemana dan mau di bawa kemana hubungan kita. Eh, salah.

Saat itu gue bosan. Dan layaknya manusia yang hidup diabad ini. Gue membunuh kebosanan gue dengan memainkan smartphone. Gue menyentuhnya dengan banyak sentuhan hingga mungkin kalau dia bisa bicara dia akan merasa ternodai.

Saturday, November 21, 2015

Selamat Datang Kembali, Juno

Sudah hampir 2 bulan Juno tidur. Saatnya kita bangunin dia.

Selama 2 bulan ini gue berpindah ngeblog dari ocehanjuno ke adaonoblog. Setelah 2 bulan itu, seperti ada sesuatu yang hilang. Gue bukan seperti diri gue lagi. Kebebasan berekspresi gue seperti gue buat mati secara perlahan.

Sepertinya Juno memang telah melekat dalam diri gue dan memang engga bisa dibuat tidur begitu aja.

Jadi, gue memutuskan untuk menulis di 2 blog sekaligus. Gue akan menulis di ocehanjuno ketika gue bosan menulis di adaonoblog dan begitu juga sebaliknya. Selamat datang kembali, Juno.


Salam

Juno dan Ono

Sunday, September 20, 2015

Selamat Tidur, Juno

7 November 2012 Juno lahir. Sejak saat itu dengan sangat tidak malunya Juno bercerita tentang kehidupannya. Menikmati setiap hal yang dia alami. Banyak hal yang dia alami tapi entah kenapa semua tertuju pada satu hal yaitu “Cinta”.

“Cinta” yang Juno kenal saat itu adalah Cinta yang ribet, rumit, atau bahkan tidak bisa didefinisikan sebagai Cinta. Bingung ? Ya, saya juga bingung. Memang perlu usaha yang keras untuk bisa mengerti sesosok makhluk yang satu ini.

Dalam perjalanannya Juno telah menjadi sosok yang begitu melankolis. Sosok yang menjadi bagian dari diri saya. Sosok yang saya akui dan nikmati keberadaannya. Sekarang, saatnya saya membiarkan Juno untuk tidur. Membiarkannya untuk beristirahat dengan tenang.

OcehanJuno akan terus menjadi rumah dari Juno. OcehanJuno akan menjadi bukti bahwa Juno pernah ada. Menjadi buku diary yang “kuncinya” kalian bawa, kalian pegang, dan bisa kalian buka ketika ingin membacanya. Hingga akhirnya Juno terhapus otomatis oleh Google.

Terima Kasih, Juno. Untuk tiga tahun yang luar biasa. Untuk segala hal yang kita bagi. Untuk segala cerita yang sering kita obrolkan.

Terima Kasih untuk menjadi teman imajinasi yang begitu nyata.

Selamat tidur, Juno.


Monday, August 17, 2015

17.8.15

“Kalau impian kamu tidak dapat membuat mu bangun tengah malam dan bersujud untuk bertahajud. Maka, sepertinya impianmu itu tak begitu penting” -Anonim-  

LOGIS

Itu adalah kata yang muncul pertama kali ketika saya membaca kalimat di awal paragraf ini. Impian katanya sesuatu yang penting. Begitu penting sampai dapat menguras tenaga, pikiran, bahkan mungkin “materi”. Dibalik semua hal yang terkuras itu terselip sebuah Doa. Doa kepada sang pencipta. Doa sering kali hanya menjadi sesuatu yang terselip bagi saya. Bukan menjadi bagian utama dari segala usaha itu. Padahal dibalik segala usaha ada Allah yang ikut serta.

Saya jadi berpikir…
Apa mungkin impian saya penting ?

Karena kalau penting harusnya saya benar-benar meminta. Benar-benar sebegitunya berdoa. Benar-benar bisa terbangun tengah malam dan bersujud untuk bertahajud setiap malam.

Karena kalau penting. Mana mungkin doa hanya menjadi sesuatu yang terselip.

Jadi ? Apa sebegitu pentingkah impian saya ?

Saya
Mas Wahono

Sunday, May 31, 2015

Terima Kasih Tembakau

Wuss… *tiup-tiup debu yang sudah bertebaran di blog

Selamat Sore, Selamat Hari Tanpa Tembakau.

Hari ini dunia sosial media kita diramaikan oleh dua tagar yang bertentangan #HariTanpaTembakauSedunia dan #TerimakasihTembakau. Ada apa sebenarnya dengan tembakau ? entahlah.