Sunday, May 11, 2014

Penampilan paling berkesan (David SUCI 4 Show 11)


Selamat malam

Tadinya gue mau bikin voiceblog malam ini. Tapi, untuk malam ini gue tunda dulu. Karena setelah ngeliat penampilan David di SUCI 4 Show 11, gue jadi pengen nulis sesuatu tentang dia. Sebelum gue ngelanjutin tulisan gue. Coba liat dulu penampilan David yang satu ini.



Penampilan malam itu temanya battle gitu. Nah, David battle sama Liant. Ini adalah penampilan paling berkesan yang pernah gue tonton di SUCI 4.

Kalau kalian perhatiin baik-baik video diatas, kalian akan liat kalau sebenarnya David mendukung Liant.

David terus mengulang kata “Kapan Liant close mic ?”. Dia ulang sampai tiga kali dengan gaya berbeda. Bagi gue, kalimat pembuka itu jadi hal yang mendalam. Karena malam itu Liant close mic.

Gue bisa ngeliat bagaimana David begitu tulus mendukung Liant. Ketulusan itu bisa terlihat dari jeda dia dalam berkata dan ekspresi mukanya. Ketulusan itu pula yang seolah mengajak kita untuk bisa menghargai orang lain.

Gue bukan comic, tapi rasanya gue tau bagaimana susahnya ngebuat materi stand up comedy.

Kita cuma akan bilang “ah, Garing” ketika para comic engga berhasil membuat kita tertawa. Setelah itu ? ya, udah. Kita engga pernah ngasih solusi. Kita seakan engga peduli berapa waktu yang comic habiskan untuk membuat sebuah materi. Kita seakan engga peduli kalau mereka sebenarnya sedang berusaha membuat sesuatu yang lucu dan enak kita nikmati. Kita seakan engga tahu bagaimana sulitnya memilih kata, menyusunnya, lalu menyampaikan hingga menjadi sesuatu yang lucu.

Gue engga tau bagaimana orang lain memandang sebuah kelucuan. Tapi, gue memandang kelucuan sebagai sesuatu yang bisa ditertawakan lalu membuat gue berkata…

“oh, iya ya. Kenapa gue engga kepikiran”

atau

“wah iya, harusnya begitu”

Gue memandang kelucuan sebagai sesuatu yang bisa ditertawakan dan memberikan kesan. Hal ini lah yang diberikan David selama penampilannya di SUCI 4.

Terima kasih David, lu ngajarin gue untuk menghargai orang lain.
Liant, passion is never die.

Salam
Juno   

6 comments :

  1. pelajaran menghargai orang lain memang bisa didapatkan darimana saja :3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, darimana saja. Termasuk dari sebuah komedi

      Delete
  2. Dzawin,David,Dodit. Itu aja yg menang udah. Fixlah, love you kaliaaan. </3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hifdzi engga didukung nih, dia juga lucu loh

      Delete