Pagi itu asap metromini, truk, dan motor telah saling bersautan. Lima orang anak muda pergi menelusuri jalanan di utara Jakarta. Entahlah, apa yang akan mereka lakukan. Tapi, katanya mereka ingin pergi ke kerumunan positif untuk kerja bakti.
Hampir
setengah jam mereka menelusuri jalanan itu. Panas, debu, dan bau laut mereka
lalui. Akhirnya, mereka sampai di suatu gedung besar berlantai 2. Orang – orang
biasa menyebutnya ECOVENTION ANCOL. Disana, sekumpulan orang berbaju hijau
telah berkumpul. Mereka sibuk menyiapkan meja, bangku, dan peralatan lainnya.
Tak
jauh dari orang berbaju hijau, ada sebuah gapura bertuliskan
SELAMAT
DATANG
Relawan
#KerjaBakti
Festival
Gerakan Indonesia Mengajar
Acara
apa ini ?
“...Ini adalah kerja bakti, siapa
pun hadir dengan sukarela, membayangkan cita-cita besar yang sama. Cita-cita
besar itu disini adalah menyusun media-media belajar yang akan kita kirim
menemani ribuan siswa SD dari Aceh sampai Papua. Siapa pun yang ikut kerja bakti
hadir dengan sukarela, menikmati prosesnya, berani menyapa teman-temannya...” tutur
seorang bapak berkacamata di video yang kami tonton.
Ribuan
orang datang kesini, semua ikut kerja bakti. Bernyanyi, menulis, mengemas,
bercerita, dan menari. Semuanya larut dalam kerja bakti.
Semua
ini membuat gue sadar,...
Kalau
Indonesia tidak sebau bunga Rafflesia Arnoldi.
Kalau
Indonesia tidak segersang Gurun Sahara.
Masih
banyak yang mau peduli pada pendidikan Indonesia, masih banyak yang rela
datang, mencurahkan harta, tenaga, dan hatinya untuk Indonesia. Gue lah yang
terlalu sibuk mengutuk kegelapan hingga akhirnya lupa kalau gue punya lilin
yang siap dinyalakan untuk memerangi kegelapan.
Gue
pun lupa kalau mereka memang benar-benar ada...
Mereka
yang bernyanyi,
Mereka
yang semangat belajar dalam keterbatasan,
Mereka
yang tetap ceria walau tanpa kemewahan,
Inilah
mereka...
Inilah kita, Inilah Indonesia. Untuk Indonesia.
Juno
merdeka gan, merdeka uyeah :D hehe
ReplyDeleteMerdeka Gan...., Pendidikan Indonesia harus MERDEKA !!! :D
Delete