Sunday, April 3, 2016

Catatan Akhir Skripsi 03 : Ditinggal Nikah


Setelah udah lama engga buka Facebook. Kemarin akhirnya gue buka. Gue lihat, gue lihat, gue lihat banyak foto-foto pernikahan teman-teman gue bersebaran. Jadi iri, jadi terharu, jadi apapun itu ku tahu semua akan indah pada waktunya.

Oke, pembukaan yang engga jelas.
---
Pertama-pertama gue mau mengucapkan selamat menempuh hidup baru untuk semua orang yang menikah di bulan kemarin dan bulan ini. Semoga menjadi keluarga yang Sakinah Mawadah Warohmah.

Entah kenapa di Indonesia itu selalu ada yang namanya musim nikah. Entah ini sebuah kebetulan atau kesepakatan bersama. Banyak orang-orang yang gue kenal menikah di bulan Maret ini.

Seperti ada sebuah ketentuan bahwa bulan Maret adalah bulan yang baik untuk menikah. Apa iya ? Kayanya engga juga.

Ketika ngomongin soal nikah, gue selalu salut kepada orang-orang yang umurnya sebaya dengan gue dan memutuskan untuk nikah. Karena bagi gue, orang yang memutuskan untuk menikah berarti dia sudah bisa bertanggung jawab dengan dirinya sendiri dan orang lain.

Karena ketika pria sudah punya rasa tanggung jawab yang tinggi, maka…
Ketika tidak punya uang, ia akan bekerja keras untuk mencarinya.
Ketika anak-anaknya butuh pendidikan, dia belajar menjadi guru yang baik.
Dan yang paling utama ia berusaha menjadi imam yang baik di hadapan Allah.

Itu semualah yang gue liat dari sosok ayah gue selama ini.

Gue belajar bahwa pernikahan bukan hanya sekedar soal harta. Karena kalau pernikahan itu hanya sekedar soal harta. Maka, ayah gue yang seorang anak petani miskin tidak akan pernah menikah.

Gue belajar bahwa pernikahan bukan hanya sekedar pendidikan. Karena kalau pernikahan itu hanya sekedar soal pendidikan. Maka, ayah gue yang saat itu hanya lulusan SMP tidak akan pernah menikah.

Gue belajar bahwa pernikahan adalah soal tanggung jawab. Tanggung Jawab terhadap diri sendiri dan orang lain. Tanggung jawab yang akan selalu di pegang sampai akhir hayat dan akan di pertanggung jawabkan kelak di akhirat nanti.

Sekali lagi, gue salut untuk orang-orang yang menyegerakan menikah. Jadi, kalau sudah mampu. Tunggu apa lagi ?...



Ya Allah, mereka udah pada nikah dan gue masih aja ngerjain Skripsi. Kuatkan hamba Mu ini, Ya Allah.

Salam
Mas Wahono Hayatudin 

No comments :

Post a Comment