Hari ini untuk pertama kalinya setelah 11 tahun, akhirnya gue kembali lagi ke tempat ini. Kembali ke pasar sukapura. Pasar sukapura adalah sebuah pasar tradisional yang letaknya -/+ 300m dari rumah gue.
----------------------------------------
Harusnya
hari ini gue bermalas – malasan sambil minum teh dan nonton film kartun di
Indo**ar. Tapi, tiba – tiba ibu gue minta untuk dianterin ke pasar sukapura.
Ibu : No, mau nganterin ke pasar ga ?
Gue : Kapan Bu ?
Ibu : Ya, sekarang. Kamu nganterin aja, nanti
pulangnya biar ibu naik angkot aja.
Gue : Oh yaudah.
Dengan
sedikit bermalas – malasan akhirnya gue beranjak dari depan tv dan bergegas
nyiapin motor. Setelah motor udah siap. Akhirnya, berangkatlah kita.
Motor
gue pacu dengan kecepatan sekitar 20 km/ jam. Lampu depan gue nyalain. Helm terpasang
dengan rapi dan kencang. Semua gue persiapkan dengan matang, jaga – jaga kalau
ada polisi yang sedang mencari uang pagi hari ini.
Setelah
sekitar 15 menit memacu motor akhirnya sampailah kita di pasar sukapura.
Setelah menurunkan ibu gue. Gue pun bergegas pulang. Belum jauh dari pasar,
tiba – riba gue tersadar....
“Ah,
Iya... Gue lupa kalau ibu gue masih pake helm”
Engga
lucu bangetkan belanja di pasar pake helm dan nanti diangkot bawa – bawa helm. Pasti
akan memalukan dan repot. Akhirnya, gue kembali kepasar untuk mengambil helm.
Ternyata ibu gue udah jauh meninggalkan gue. Sosoknya udah engga terlihat lagi.
Dia telah di telan oleh ribuan orang yang belanja. Dan gue hanyut dalam lamunan
gue memikirkan nasib ibu gue. Ah, serasa jadi anak durhaka -___-
Setelah
tersadar dari lamunan, gue ternyata udah ada diparkiran pasar. Gue periksa saku
celana, gue raba – raba, gue elus – elus, dan ternyata gue engga bawa dompet
dan handphone. Jadi, gue engga punya uang buat bayar parkiran dan engga bisa
juga hubungin orang kalau terjadi apa – apa. Terpaksalah gue menunggu ibu gue
selesai belanja. Hampir satu jam gue nunggu ibu gue belanja. Memperhatikan pintu
keluar pasar, berjaga – jaga kalau ada seorang ibu berkerudung hitam dan
berbaju orange membawa helm berwarna merah.
Waktu
terus berlalu, gue mencoba fokus untuk memperhatikan pintu keluar pasar. Memfokuskan
pandangan terhadap target memang rasanya sulit. Apalagi kalau populasi orang di
tempat itu banyak. Kegiatan gue hari ini hampir sama seperti seorang pria
jomblo yang mencari pasangan hidup di antara ratusan juta wanita indonesia.
Keliatannya mudah, tapi percayalah ini benar – benar sulit.
Setelah
menunggu, menunggu, dan menunggu akhirnya keluarlah seorang ibu dengan ciri –
ciri yang telah gue jelasin diatas. Ya, itu ibu gue. Dengan wajah berseri gue
menghampiri ibu gue.
Gue :
Bu....
Ibu
gue : Eh, ngejemput ternyata. Baik
banget... tumben :)
Gue : *Senyum – senyum aja.
(Ah..., ibu engga tau apa yang sebenernya
terjadi)
Dengan
belanjaan hampir dua kantong akhirnya kembalilah kami kerumah. Gue bisa keluar
dengan selamat dari tempat parkiran dan gue bisa juga jemput ibu gue.
Ngebantu
orang memang harus ikhlas, engga boleh ngeluh apalagi males. Apalagi orang yang
kita tolong adalah ibu kita sendiri.
Tuhan
memang punya cara tersendiri untuk mengingatkan para hambanya. Terkadang caranya
unik dan memang engga akan bisa kita tebak. Dan ketika kita telah menyadarinya,
kita akan sangat berterima kasih padanya.
Selamat
berhari minggu, untuk semua ibu di dunia :)
I
Love You, Mom.
Juno
ceritain dong kenapa namanya juno ? hehehe
ReplyDeleteBuka ini aja bang hehehe >>> http://ocehanjuno.blogspot.com/2013/07/arti-dibalik-ocehanjuno.html#more
Delete